Halaman

Jumat, 15 Februari 2013

Studi Kependudukan

TEORI
KEPENDUDUKAN
TEORI :
Formulasi dari pengalaman nyata dalam kehidupan, dengan menghubungkan dua variabel atau lebih.
oSelalu dikaji atau dicek kebenarannya
oTeori dapat diterima jika diakui dan diterima oleh banyak orang.

TEORI KEPENDUDUKAN :
1. Teori Sosial
2. Teori Natural
3. Teori Transisi Demografi
TEORI SOSIAL
1. ROBERT MALTHUS * pesimistis
An Essay on Population :
Penduduk berkembang menurut deret ukur (1, 2, 4, 8,…), sedangkan Bahan pangan berkembang menurut deret hitung (1, 2, 3, 4,…).
Kelemahan :
•Tidak memperhitungkan kemajuan transportasi
•Tidak memperhitungkan kemajuan bidang teknologi (terutama pertanian)
•Tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran.
2. ARSENE DUMONT *kapilaritas sosial
dimana manusia selalu ingin meningkatkan status sosialnya. Semakin tinggi status sosialnya, semakin enggan memproduksi anak dan makin lepas dari lingkungan natural dan keluarganya.

TEORI NATURAL
1. RAYMOND S. PEARL *Sudut pandang naturalistik
Arah pertumbuhan penduduk mengikuti kurva normal, akibat pengaruh kepadatan penduduk di ruang hidup. Semakin tinggi kepadatan penduduk, maka tingkat fertilitas berkurang. Jika ada perubahan, misalnya sistem ekonomi berubah, maka akan terbentuk kurva normal yang baru.
2. CORRADO GINI *sudut pandang statistik biologi
Pertumbuhan penduduk mengikuti kurva parabola matematik. Mula-mula pertumbuhan cepat, mencapai kedewasaan, kemudian tua dan menurun jumlahnya berdasarkan kondisi sel-sel tubuh manusia.
Turunnya daya reproduksi karena kelelahan psikologis akibat persaingan dalam masyarakat.
3. MICHAEL T.SADLER dan THOMAS DOUBLEDAY *sudut pandang fisiologis
Kenaikan kemakmuran menurunkan daya reproduksi, diantaranya dipengaruhi oleh makanan. Semakin rendah tingkat mortalitas, semakin rendah tingkat reproduksi.

TEORI TRANSISI DEMOGRAFI
Perubahan penduduk terjadi dari tingkat pertumbuhan stabil tinggi (fertilitas dan mortalitas tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (fertilitas dan mortalitas rendah).
Menghubungkan 2 variabel :
angka kelahiran akan lebih tinggi daripada angka kematian.
1. Fase Pra Transisi
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, karena reproduksi tidak terkendali, daya tahan tubuh rendah, wabah, teknologi rendah. Pertambahan penduduk rendah.
2. Fase Transisi
Permulaan Transisi : tingkat mortalitas mulai turun, tetapi fertilitas masih tinggi. Adanya perbaikan kesehatan dgn ditemukannya obat2an (tingkat pertumbuhan penduduk tinggi : terjadi population explotion)
Pertengahan Transisi :tingkat mortalitas dan fertilitas turun, dengan penurunan mortalitas lebih cepat.
Akhir Transisi ; tingkat mortalitas konstan atau menurun sedikit, tingkat kelahiran sedang-rendah atau menurun. Kesehatan masyarakat sudah baik dan pengetahuan tentang kontrasepsi meluas.
3. Fase Paska Transisi
Tingkat mortalitas dan fertilitas penduduk rendah. Pertambahan penduduk sangat rendah.