TEORI
KEPENDUDUKAN
TEORI :
Formulasi dari pengalaman nyata dalam kehidupan, dengan
menghubungkan dua variabel atau lebih.
oSelalu dikaji atau dicek kebenarannya
oTeori dapat diterima jika diakui dan diterima oleh
banyak orang.
TEORI KEPENDUDUKAN :
1. Teori Sosial
2. Teori Natural
3. Teori Transisi Demografi
TEORI SOSIAL
1. ROBERT MALTHUS *
pesimistis
An Essay on Population :
Penduduk berkembang menurut deret ukur (1, 2, 4, 8,…), sedangkan
Bahan pangan berkembang menurut deret hitung (1, 2, 3, 4,…).
Kelemahan :
•Tidak memperhitungkan kemajuan transportasi
•Tidak memperhitungkan kemajuan bidang teknologi (terutama
pertanian)
•Tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran.
2. ARSENE DUMONT *kapilaritas sosial
dimana manusia selalu ingin meningkatkan status
sosialnya. Semakin tinggi status sosialnya, semakin enggan memproduksi anak dan
makin lepas dari lingkungan natural dan keluarganya.
TEORI NATURAL
1. RAYMOND S. PEARL *Sudut
pandang naturalistik
Arah pertumbuhan penduduk mengikuti kurva normal, akibat
pengaruh kepadatan penduduk di ruang hidup. Semakin tinggi kepadatan penduduk,
maka tingkat fertilitas berkurang. Jika ada perubahan, misalnya sistem ekonomi
berubah, maka akan terbentuk kurva normal yang baru.
2. CORRADO GINI *sudut
pandang statistik biologi
Pertumbuhan penduduk mengikuti kurva parabola matematik.
Mula-mula pertumbuhan cepat, mencapai kedewasaan, kemudian tua dan menurun jumlahnya
berdasarkan kondisi sel-sel tubuh manusia.
Turunnya daya reproduksi karena kelelahan psikologis
akibat persaingan dalam masyarakat.
3. MICHAEL T.SADLER dan THOMAS DOUBLEDAY *sudut pandang fisiologis
Kenaikan kemakmuran menurunkan daya reproduksi,
diantaranya dipengaruhi oleh makanan. Semakin rendah tingkat mortalitas,
semakin rendah tingkat reproduksi.
TEORI TRANSISI DEMOGRAFI
Perubahan penduduk terjadi dari tingkat pertumbuhan
stabil tinggi (fertilitas dan mortalitas tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah
(fertilitas dan mortalitas rendah).
Menghubungkan 2 variabel :
angka kelahiran akan lebih tinggi daripada angka
kematian.
1. Fase Pra Transisi
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, karena reproduksi
tidak terkendali, daya tahan tubuh rendah, wabah, teknologi rendah. Pertambahan
penduduk rendah.
2. Fase Transisi
Permulaan Transisi : tingkat mortalitas mulai turun, tetapi
fertilitas masih tinggi. Adanya perbaikan kesehatan dgn ditemukannya obat2an
(tingkat pertumbuhan penduduk tinggi : terjadi population explotion)
Pertengahan Transisi :tingkat mortalitas dan fertilitas turun,
dengan penurunan mortalitas lebih cepat.
Akhir Transisi ; tingkat mortalitas konstan atau menurun
sedikit, tingkat kelahiran sedang-rendah atau menurun. Kesehatan masyarakat
sudah baik dan pengetahuan tentang kontrasepsi meluas.
3. Fase Paska Transisi
Tingkat mortalitas dan fertilitas penduduk rendah.
Pertambahan penduduk sangat rendah.